Minggu, 14 September 2008

Hati kecil yang terluka

Suatu hari sekembali dari kantor aku singgah dirumah orang tuaku, dan seperti biasa dua keponakanku yang lucu menghampiriku. Keponakanku yang tertua menanyakan apakah aku akan nginap dan berapa hari aku akan nginap disana, dengan berat hati aku bilang at nginap cuma sehari, dia bilang "2 at, biar nanti Fariz pijitin yach" tawaku sontak membahana.. "At ga bisa a tapi tar malam kan ate ada,tar nginep lamanya ma om wing aja yach" aku mencoba untuk tidak membuat dia kecewa. Ponakanku Fariz bilang ohh ya udah, dan dia melanjutkan makannya.

Pandanganku teralih pada dzaki ponakan-ku satunya lagi, dia dengan wajah lesu dan murung duduk disampingku dan berkata "Dzaki gaduh mobilan" dalam bahasa indonesia dia menyebutkan bahwa dia punya mobil2an. Trus aku tanya dapat dari mana, dia menjawab kado ulang tahun, trus aku terus menanyakan bagaimana acara ultahnya dia kemarin yang mendadak, dia dengan suara paraunya hanya mengatakan rame. Aku perhatikan prilakunya tidak seperti biasa jika menemuiku... Dia yang antusias dan penuh dengan imaginasi biasanya terus2an membrondong aku dengan pertanyaan dan celotehannya yang lucu yang bisa membuat aku tertawa terbahak2. Sambil berusaha memahami bahasanya yang terbalut suara yang parau karena batuk, dia bilang "Dzaki mah mau ke Bapak, Kan Bapak Dzaki mau pulang" Serentak hati ku terasa miris, sedih mendengar ucapan anak 3 tahun yang terlihat sangat mengharapkan kedatangan ayahnya. "Dzaki mah hoyong dipangku bapak" lanjutnya, aku bilang iya tar bapak pulang gendong kamu... jawabannku memang tidak menyakinkan seakan anak kecil itu paham dengan apa yang aku pikirkan.. dan seolah dia bilang "At Bohong", duh ya Rob hati ini sakit sekali merasakan hati kecil itu merana karena mengaharpkan kedatangan Bapaknya... Aku berusaha menahan tangis, trus aku coba bilang " Klu bapak ga pulang gimana?" dia sambil kesal mejawab" Bapak pulang, BApak ge pangku dzaki" Astagfirullah ya Allah jerit hatiku.. Begitu besarkah keinginan hati kecil jelmaan malaikat yang masih suci ini.. 

Aku tertegun... wajar dia merindukan Bapaknya, sudah lama dia tidak bertemu dengan Kaka Iparku yang sedang bekerja diluar itu... Wajar menurutku dia menginginkan kehadiran Bapaknya, karena disetiap moment penting yang dia punya, selalu tanpa kehadiran Kaka iparku itu... Saat disunat, saat Ulang tahun, saat sakit yang membuatnya lemah saat senang bahkan saat kelahiranyapun Kaka iparku tidak ada untuk dia..

Rasanya mungkin pikiranku terlalu berlebihan, aku berpikir bahwa mengapa Allah menciptakan hati kecil itu dengan penuh kesakitan... sesak karena merindukan seseorang yang penting dalam hidupnya, sosok yang dia harapkan keberadaannya..


5 hari kemudian, kakaku memberitahu aku katanya suaminya tlp, tetapi anak2 tidak mau bicara sepertinya anak2 kesal, dan mereka bilang tar bicaranya klu Bapak pulang, mungkin karena mereka sudah sering berusaha menelphone bapaknya tetapi tak pernah diangkat... siapa yang tak sedih, aku saja klu tlp ga diangkat sama suami waktu jam kerja, tar pulang kerumah aku manyun apalagi ini beberapa bulan tak bertemu...


Ya Allah lindungilah hati kedua keponakanku janganlah engkau memberi mereka sayatan luka yang membuat mereka meringis sedih.. Lindungi keluarga kaka ku ya Allah dari segala mara bahaya dan ujian darimu ini... Persatukanlah mereka dan janganlah engkau membuatnya bercerai berai.. Luluskanlah kami ya Allah dari segala ujian dan cobaan yang engkau kehendaki... Aminn Ya Allah ya Robbal A'laminnn..

Tidak ada komentar: