Selasa, 11 Desember 2007

...Hilangnya sebuah keraguan...

Suatu hari seorang teman bercerita padaku... dia sempat bertanya tanya akan perasaan cinta dan sayang dari kekasih yang dikirimkan Allah kepadanya... Dia sering berdiskusi dengan Allah mengenai hal ini dalam sunyinya malam dan juga pada saat hati yang gundah menyelimutinya...

Suatu hari Allah menjawab pertanyaan yang tersirat dihatinya tersebut dengan suatu jawaban maha dasyat dalam sejarah hidupnya... Saat dia berada dalam ambang kematian dan berjuang mempertahankan hidup dalam musibah yang dia hadapi... dia hanya menemukan sang kekasih sendiri menemani dirinya dalam kekalutan tersirat dalam wajahnya yang sendu menahan kesedihan yang dirinya tak ijinkan untuk dia tampakkan dipermukaan,dihadapan cintanya yang sedang terbaring kesakitan...

Suatu malam dalam ruang sesak di sebuah rumah sakit... Temanku terbangun dan melihat sesosok orang tertidur disamping tempat tidurnya menelungkup kelelahan.. dalam keadaan setengah sadar dia menyadari bahwa sosok itu adalah kekasihnya... yang selama beberapa hari itu menemani dia tampa digantikan orang dan tanpa istirahat yang cukup... Saat itu dia belum menyadari besarnya cinta yang Allah tunjukan dari seorang kekasih padanya... hingga malam berikutnya saat rasa sakit itu muncul dan dia tak menemukan seseorang yang bisa menolongnya, temanku marah dan kesabaran dalam kesakitannya menghilang.. hingga saat sang kekasih yg terkantuk kantuk mencoba membuatnya tenang dicaci dan dimakinya dengan kata kata yang tidak pantas... Tetapi Sang kekasih hanya terdiam memandang iba dengan perasaan yang tidak menentu dan kemudian merapikan selimut cintanya yang terbaring kesakitan... Temanku tetap tak menyadari begitu besar rasa sayang sang kekasih kepadanya..

Dan kemudian salah satu suster yang merawat temanku itu, berbicara padanya bahwa selama itu temanku telah berlaku egois dengan membiarkan kekasihnya untuk tidak beristirahat...

Suster menyatakan bahwa kekasihnya tersebut tidak beristirahat selama temanku berada dirumah sakit... Mendengar hal itu pada akhirnya temanku tersadar dan pada akhirnya dia menangis mensyukuri berkah yang diberikan Allah untukmembuktikan perasaan sayang sang kekasih pada dirinya... Dari saat itu temanku berusaha untuk segera kembali pulih dalam sakitnya dan menguatkan hati untuk bisa kembali normal seperti dulu... Dia berharap dengan kembali normal, dia bisa membalas rasa sayang sang kekasih dan tidak pernah meragukan kembali perasaan itu.....


"Teman" itu adalah salah satu sisi dari hatiku yang saat ini berterima kasih pada Allah SWT yang telah mengirimkan seseorang yang menyayangi aku dengan tulus dan tidak mempermasalahkan segala kekurangan diriku... Dia adalah suamiku yang akan selalu berjuang bersama sama dalam kehidupan kami... untuk menciptakan keluarga sakinah mawadah dan warahmah... Terima kasih ya Allah, engkau memberikan anugrah terindah pada mahluk-Mu ini...

Tidak ada komentar: