Minggu, 10 Februari 2008

Nanny 911 edisi special

Berlinang air mataku hix..hix.. terharu biru menyaksikan acara nanny 911 edisi special kemarin sore 10/02/2008. Diacara itu ada satu keluarga, jelasnya suami istri yang mengadopsi 23 anak laki laki dari berbagai negara dan memiliki latar belakang yang beragam dan kebanyakan dari mereka mengalami cedera dan cacat fisik + mental yang traumatis bangat. Ibu dari 23 anak tersebut bisa digambarkan sebagai single fighter dalam rumah tersebut, kenapa? karena ternyata suaminya tersebut juga seorang yang cacat secara fisik akibat cedera waktu menyelam hingga kini kakinya mengalami cacat permanent dan hanya bisa duduk dikursi rodanya saja.

Tak bisa dibayangkan betapa sibuknya ibu dari 23 anak tersebut setiap harinya harus mengatur segala sesuatunya sendiri dari mulai bagun pagi jam 1/2 5, menyediakan makan untuk semua anggota keluarga baik untuk sarapan,makan siang dan malam, mencuci pakaian untuk mereka semua setiap harinya, membuat schedule ini dan itu, belum melerai anak2nya ketika mereka bertengkar dan berusaha bicara juga menenangkan perasaan anak2nya tersebut saat mereka sedih atau hanya sekedar ingin berbicara dengannya( Huhuuhh capek ga tuh bacanya, apalagi melakukannya yach). Dalam edisi itu nanny yang saat itu akan membantu kluarga ini mencatat beberapa kejanggalan dan prilaku buruk yang bisa menyebabkan keluarga ini berada dalam jurang kehancuran, diantaranya Anak-anak mereka itu senang memukul, tidak sabar, tidak memiliki kesadaran untuk berbagi satu sama lain. Para nanny juga memperhatikan bahwa si ibu sebagai single fighter tersebut tidak pernah terlihat duduk, yang pada akhirnya para nanny yang saat itu dikirim khusus sebanyak 3 orang menyepakati bahwa si ibu ditemani sang ayah harus pergi belibur. Tak mudah memang menyakinkan sang ibu untuk bisa meninggalkan anak2nya barang sebentar, karena selama hidupnya tersebut dia tidak pernah meninggalkan anak2nya tersebut bahkan mereka selalu menyediakan 3 van untuk mengangkut mereka semua dikala mereka akan bepergian, bayangkan 3 VAN, klu kita karyawisata kali yach waaahh.

Sungguh sosok Ibu yang menakjubkan, pikirku dalam keterharuan, dimana ibu yang berjuang untuk memenuhi kebahagiaan anak-anak dan suaminya itu rupanya bersikeras untuk menolak secara halus perintah para nanny yang bertugas saat itu untuk pergi berlibur, ada saja yang dia lakukan untuk mengulur waktu keberangkatannya untuk berlibur. Dimana tingkahnya itu tidak dibiarkan oleh para nanny yang pada akhirnya, nanny melakukan paksaan pada pasangan suami istri itu untuk pergi dan meyakinkan bahwa anak-anak mereka akan baik baik saja. Dalam cuplikan hasil wawancara dengan sang ibu, disebutkan bahwa sang ibu tidak mau pergi bukan tidak percaya terhadap sang nanny tetapi dia malah menghawatirkan ke-3 nanny tersebut berada dalam sekelompok manusia unik yang memiliki begitu banyak karakter dan ulah yang berbeda. Sekali lagi hati ku tersentuh dengan kepedulian sang ibu akan orang disekitarnya selain pada keluarganya tersebut.

Dipertengahan acara akhirnya orang tua dalam keluarga tersebut pergi, dan pertunjukan sesungguhnya baru dimulai, anak2 unik tersebut bertingkah bagaikan badai yang mengamuk yang menghancurkan semua benda yang ada disekitarnya, pertengkaran demi pertengkaran menghiasi kepergian pasangan suami istri tersebut, kesabaran diuji bagi para nanny dan tenaga pun terkuras habis mengurusi ke -23 anak-anak tersebut, yang di hari kedua para nanny merasa pesimist akan kondisi tersebut yang bagi mereka memiliki persentase keberhasilan yang sangat minim. Hingga dihari ketiga sang anak tertua yang duduk dikursi roda, berbicara dengan susah payah diruangan tersebut meminta semua untuk memperhatikan dan mendegar apa yang akan dia katakan, dia berterima kasih kepada adik-adiknya yang usianya lebih tua daripada adik yang lain karena telah berprilaku baik layaknya ayah dan ibu mereka ada disitu dan memperhatikan mereka, diapun tak lupa mengatakan bahwa mereka sebenarnya bukanlah anak yang nakal dan bisa bekerja sama satu sama lain. Untuk itu dia mewakili saudara2 nya meminta maaf kepada para nanny dan berjanji akan mempermudah pekerjaan para nanny. Para nannypun terharu dengan pidato singkat sang kaka tertua tersebut, yang pada akhirnya muncullah ide untuk membuat mereka bekerja sama dengan cara membuat kios penjualan limun didepan rumah mereka. Anak-anak tersebut terlihat sangat antusias dan berusaha untuk terjun secara bergiliran dalam melakukan penjualan limun tersebut dan para nanny pun dapat mengarahkan mereka untuk berbagi dan bersabar satu sama lain dalam melayani para pelanggan. Sungguh indah menyaksikan kerjasama yang terbina dari anak2 tersebut, hingga pada hari kepulangan orang tua mereka dari berlibur, mereka bisa dengan manis berbaris menunggu kedatangan dua makhluk yang sangat mereka sayangi tersebut, walaupun tak urung anak2 yang masih kecil berlarian kedepan mobil pada saat mobil berusaha untuk parkir, hanya untuk bertemu ayah dan ibu mereka. Sungguh sungguh pemandangan yang mengharukan bagiku saat itu.

Bagiku tayangan tersebut memiliki sejuta makna, dizaman sekarang ini masih ada orang yang peduli terhadap manusia lain disekitar mereka yang sangat membutuhkan uluran tangan penuh kasih dari orang lain tanpa mengindahkan kekurangan pada dirinya sendiri. Mengabdi penuh penghayatan untuk buah hati yang keluar dari hatinya, Mencintai tiada tara setiap kelebihan dan kekurangan makhluk disekitanya tersebut dan membuat surga kecil dimuka bumi bagi mereka yang sangat membutuhkan.

Aku selalu berusaha untuk menonton acara tersebut loh blogger, karena acara ini begitu indah, menyentuh dan edukatif terutama bagi orang tua yang mendambakan keluarga yang harmonis dan mengharapkan buah hati mereka menjadi seseorang yang berguna dengan cara pendekatan yang komunikatif,mudah dan melibatkan banyak sekali emosi yang sering kali tidak kita sadari. Disana disuguhkan tata cara mengasuh, memperhatian dan melatih anak, dengan pujian serta hukuman yang tidak melukai psikis dan fisik anak2. Hanya mengajarkan kesabaran dan kepatuhan akan aturan yang dibentuk bersama dalam cinta kasih nan indah.

Di indonesiapun sebenarnya sudah marak cara melatih anak agar lebih baik, cuma selama ini hanya berbentuk seminar-seminar atau tanya jawab tanpa menyuguhkan kasus nyata yang bisa kita lihat bahkan kitapun dapat terlibat secara emosi pada saat menyaksikannya, sungguh tampilan yang luar biasa. Bagi Blogger yang memiliki masalah keluarga dan anak2 yang unik mungkin bisa menyaksikan acara tersebut dan dapatkan manfaatnya.

Tidak ada komentar: